ABOUT SEMARANG – Kanker payudara masih menjadi salah satu mimpi buruk bagi banyak perempuan di seluruh dunia.
Penyakit ini disebut “ganas” bukan hanya karena angka kematiannya tinggi, tetapi juga karena dampak psikologis dan sosial yang ditimbulkannya.
Seorang perempuan yang divonis kanker payudara sering kali merasa hidupnya berubah seketika, kehilangan rasa percaya diri, bahkan diliputi rasa takut akan masa depan.
Namun di balik itu semua, penting untuk dipahami bahwa kanker payudara bukan berarti akhir dari segalanya.
Dengan pengetahuan yang benar, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat, banyak pasien yang bisa bertahan dan tetap menjalani hidup dengan penuh harapan.
Mengapa Kanker Payudara Begitu Ganas?
Menurut World Health Organization (WHO), kanker payudara merupakan penyebab kematian nomor satu akibat kanker pada perempuan di dunia.
Setiap tahunnya, lebih dari 2,3 juta kasus baru didiagnosis dan sekitar 685 ribu perempuan meninggal karenanya.
Kanker payudara digolongkan ganas karena:
Perkembangannya cepat, karena sel kanker dapat tumbuh dan menyebar ke organ lain (metastasis), seperti tulang, paru-paru, atau hati.
Sering terlambat terdeteksi, karena banyak perempuan baru menyadari ketika sudah stadium lanjut.
Beban psikologis berat, karena kanker payudara berhubungan dengan identitas perempuan, rasa percaya diri, hingga keintiman dengan pasangan.
Penyebab dan Faktor Risiko Kanker Payudara
Hingga kini, penyebab pasti kanker payudara belum diketahui. Namun, para ahli menemukan sejumlah faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan seseorang terkena kanker ini:
1. Faktor Genetik
Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 sangat berhubungan dengan risiko tinggi kanker payudara.
2. Usia
Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 40 tahun.
3. Hormon
Paparan estrogen dalam jangka panjang (misalnya haid pertama terlalu dini, menopause terlambat, atau penggunaan terapi hormon tertentu).
4. Gaya Hidup
Obesitas, kurang olahraga, konsumsi alkohol, serta pola makan tinggi lemak dan rendah serat.
5. Sejarah Keluarga
Memiliki anggota keluarga dengan kanker payudara meningkatkan risiko.
6. Faktor Reproduksi
Tidak pernah hamil, hamil pertama di atas usia 35 tahun, atau tidak menyusui juga menjadi faktor risiko.
Gejala Kanker Payudara yang Sering Diabaikan
Kanker payudara dapat menunjukkan gejala awal yang sering dianggap sepele. Padahal, mengenali tanda-tanda ini sangat penting untuk deteksi dini:
– Benjolan pada payudara atau ketiak.
– Perubahan ukuran atau bentuk payudara.
– Puting tertarik ke dalam atau keluar cairan yang tidak biasa.
– Kulit payudara mengeras, berlesung pipit, atau tampak kemerahan.
– Rasa nyeri yang tidak hilang-hilang.
Banyak perempuan mengabaikan gejala awal ini karena merasa tidak sakit atau mengira hanya masalah biasa. Padahal, deteksi dini dapat meningkatkan peluang sembuh hingga 90%.
Jenis-Jenis Kanker Payudara
Ada beberapa jenis kanker payudara yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Karsinoma Duktal Invasif (IDC)
Jenis paling umum, berkembang di saluran susu dan menyebar ke jaringan payudara.
2. Karsinoma Lobular Invasif (ILC)
Dimulai dari kelenjar yang menghasilkan susu (lobulus).
3. Kanker Payudara Triple-Negatif
Salah satu jenis paling agresif, sulit diobati dengan terapi hormon atau terapi target.
4. Kanker Payudara HER2-Positif
Ditandai dengan pertumbuhan sel kanker yang sangat cepat akibat kelebihan protein HER2.
Berita baiknya, semakin cepat kanker payudara ditemukan, semakin besar peluang sembuh. Ada berbagai metode pengobatan yang kini tersedia:
1. Operasi
Lumpektomi merupakam proses yang dilakukan dengan mengangkat tumor dan sebagian kecil jaringan sekitarnya.
Mastektomi proses operasi dengan mengangkat seluruh jaringan payudara.
2. Radioterapi
Menggunakan radiasi untuk membunuh sel kanker yang tersisa setelah operasi.
3. Kemoterapi
Obat-obatan yang membunuh sel kanker, diberikan melalui infus atau oral.
4. Terapi Hormon
Digunakan pada kanker yang dipicu oleh hormon estrogen atau progesteron.
5. Terapi Target
Menyerang sel kanker secara spesifik, misalnya obat yang menargetkan protein HER2.
6. Imunoterapi
Membantu sistem kekebalan tubuh melawan kanker.
Pengobatan ini sering dikombinasikan, tergantung stadium dan kondisi pasien.
Meski tidak semua kasus bisa dicegah, ada banyak langkah yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko:
– Lakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri) setiap bulan, terutama setelah menstruasi.
– Ikut program skrining mamografi secara rutin, khususnya bagi perempuan usia di atas 40 tahun.
– Jaga pola makan sehat dengan perbanyak buah, sayur, biji-bijian, dan batasi lemak jenuh.
– Rutin berolahraga minimal 30 menit setiap hari.
– Batasi alkohol dan hindari rokok.
– Susui anak jika memungkinkan, karena menyusui dapat menurunkan risiko kanker payudara.
Kanker payudara bukanlah akhir dari segalanya. Banyak perempuan yang berhasil bertahan bahkan pulih setelah menjalani pengobatan.
Dukungan keluarga, semangat hidup, serta gaya hidup sehat berperan besar dalam proses penyembuhan.
Yang terpenting adalah deteksi dini. Semakin cepat ditemukan, semakin tinggi peluang untuk sembuh total.
Kanker payudara adalah penyakit yang ganas, namun bukan berarti tidak bisa dicegah atau dilawan.
Mengenali gejala, memahami faktor risiko, dan pemeriksaan rutin adalah kunci untuk melindungi.
Perempuan harus berani mengenal tubuhnya sendiri, melakukan deteksi dini, dan tidak ragu mencari pertolongan medis.
Dengan pengetahuan, kepedulian, dan dukungan, kita bisa bersama-sama mengurangi angka kematian akibat kanker payudara.***
Game News
Berita Olahraga
News
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Teknologi
Seputar Teknologi
Drama Korea
Resep Masakan
Pendidikan
Berita Terbaru
Berita Terbaru
Download Film
Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.