Bolehkah Orang Tua Memukul Anaknya dalam Islam? Ini Batasannya – Pondok Pesantren Darul Ma’arif

darulmaarif.net – Indramayu, 21 Juli 2025 | 08.00 WIB

Di tengah isu kekerasan dalam rumah tangga yang kian mencuat di masyarakat, tak sedikit orang tua—terutama yang religius—bertanya: Bisakah Anda memukul anak untuk mendidik? Apakah ada dalil dalam Islam yang memperbolehkan orang tua memukul anak yang melanggar aturan atau malas ibadah?

Pertanyaan ini pentingsebab dalam mendidik anak, terkadang muncul situasi sulit antara kasih sayang dan ketegasan. Apalagi di era digital saat ini, anak-anak sering teralihkan dari nilai-nilai agama, termasuk malas sholat atau kurang sopan pada kedua orang tua.

Lalu, bagaimana sebenarnya pandangan Islam tentang hal ini? Mari kita simak penjelasan berikut ini sampai tuntas.

Nabi didorong untuk memukul seorang anak yang meninggalkan doa

Rosululloh Saw berkata:

Menyampaikan anak -anak Anda dengan doa, dan mereka adalah putra -putra tujuh tahun, dan membawa mereka kepada mereka, dan mereka adalah putra sepuluh, dan memisahkan mereka dari mereka

Artinya: “Perintahkan anak -anak Anda untuk melakukan doa pada usia tujuh tahun, dan kalahkan mereka (jika mereka pergi) doa pada usia sepuluh tahun. Dan pisahkan tempat tidur mereka.” (Jam. Imam Abu Dawud dan At Tirmidzi, dengan Sanad Shohih)

Hadits ini menunjukkan bahwa ditembak sebagai bentuk pendidikan diperbolehkan dalam Islam, namun bukan sebagai bentuk kekerasanmelainkan tekanan edukatif yang proporsional.

Pandangan para sarjana SHAYKH Madzhab: bisa mengenai, tetapi ada kondisinya

Imam Nawawi menjelaskan dalam Kitab Al-Majmū ‘(Juz 3/13):

(Adapun keputusan tentang masalah ini), jadi siapa pun yang tidak mewajibkannya untuk berdoa tidak diperintahkan oleh tindakannya, baik tidak positif maupun jaringan parut kecuali bocah itu dan bocah itu, maka mereka akan diperintahkan oleh bekas luka jika dia mencapai tujuh tahun dan mereka dibedakan, dan mereka menyerang untuk meninggalkannya jika mereka mencapai sepuluh tahun.

Artinya: “Orang yang belum wajib shalat tidak diperintahkan melaksanakannya, baik secara wajib maupun sunnah, kecuali anak kecil laki-laki dan perempuan. Mereka diperintah shalat sebagai anjuran ketika berumur tujuh tahun dan sudah tamyiz (bisa membedakan), dan boleh dipukul jika meninggalkan shalat saat usia sepuluh tahun.”

Imam Shafi’i sendiri di buku al-Mukhtashor menegaskan:

Orang tua harus mendisiplinkan anak -anak mereka, mengajari mereka kemurnian dan doa, dan menyerang mereka jika mereka keberatan

Artinya: “Wajib bagi para ayah dan ibu mendidik anak-anak mereka, mengajarkan bersuci dan shalat, serta memukul mereka atas hal tersebut jika telah berakal.”

Sementara Imam Rofi’i berkata:

Imam berkata: Orang tua harus mengajar anak -anak mereka dengan kemurnian, doa dan hukum setelah tujuh tahun, dan mengalahkan mereka untuk meninggalkan mereka setelah sepuluh tahun

Artinya: “Para imam menyatakan: Wajib bagi ayah dan ibu mengajarkan bersuci, sholat, dan syariat lainnya setelah umur tujuh tahun, serta memukul mereka jika meninggalkannya setelah umur sepuluh tahun.”

Istilah memukul anak -anak dalam Islam

Islam tidak mengizinkan untuk memukul anak. Tersedia syarat dan etika yang harus diperhatikan:

  1. Ada dugaan kuat akan munculnya kemaslahatan nyata dari pukulan tersebut (bukan emosi atau pelampiasan).
  2. Pukulan harus ringantidak menyakitkan, tidak membuat luka, dan tidak memberatkan.
  3. Tidak memukul wajahkepala, atau bagian tubuh yang mudah terluka.
  4. Tembakan hanya bisa dilakukan saat tidak ada cara lain untuk membuat anak memahami kesalahan.

Catatan penting:

Jika ternyata anak tidak menjadi baik meskipun dipukul ringan, maka tidak bisa dipukuli sama sekali. Karena Tembakan itu hanya alat bantu pendidikanbukan tujuan. Bila tujuan tidak tercapai, maka sarana tersebut menjadi gugur, sebagaimana dijelaskan para fuqoha.

Pendidikan Harus Berbasis Kebijaksanaan, Bukan Emosi

Pukul Anak dalam Islam bukan bentuk kekerasanTetapi metode terakhir dalam mendidik ketika cara-cara lembut tidak lagi efektif dilaksanakan. Namun, ini harus dilakukan dengan ilmu, kasih sayang, dan kontrol diri yang tinggi. Islam mendidik anak bukan dengan kekerasan, tapi dengan kebijaksanaan dan dengan tujuan kemaslahatan.

Semoga kita sebagai orang tua mampu menjadi pendidik yang sabar, cerdas, dan penuh kasih sayang kepada anak-anak kita semua. Karena setiap anak adalah amanah yang harus dijaga, bukan tempat pelampiasan emosi orang tua.

Semoga bermanfaat. Wallohu a’lam.

Game News

Berita Olahraga

News

Berita Terkini

Berita Terbaru

Berita Teknologi

Seputar Teknologi

Drama Korea

Resep Masakan

Pendidikan

Berita Terbaru

Berita Terbaru

Download Film

Gaming center adalah sebuah tempat atau fasilitas yang menyediakan berbagai perangkat dan layanan untuk bermain video game, baik di PC, konsol, maupun mesin arcade. Gaming center ini bisa dikunjungi oleh siapa saja yang ingin bermain game secara individu atau bersama teman-teman. Beberapa gaming center juga sering digunakan sebagai lokasi turnamen game atau esports.